PERTANYAAN :
Assalamu’alaikum. Mohon ma’af sebelumnya, saya mau bertanya, apa hukumnya dan apakah cukup jika menjawab salam dlm hati (tidak dilisankan / bersuara)? [Hidaya Tsurayya]
JAWABAN :
Wa’alaikum salam. Tidak cukup mengucapkan atau menjawab salam dgn / dlm hati. Minimal mendapat kesunahan salam ialah dgn mengangkat suaranya sekiranya yg disalami dpt mendengar salamnya. Begitu juga bg yg disalami, minimal menjawab salam yg dpt menggugurkan kewajiban menjawab salam ialah dgn mengangkat suaranya sekiranya orang yg mengucapkan salam pdnya dpt mendengar jawaban salamnya.
Berdasarkan petikan keterangan (nuqilan) Imam Mawawi dlm Karyanya Al-adzkar. Minimal salam utk mendapatkan kesunahan salam ialah mengangkat suaranya, sekiranya orang yg di salami dpt mendengarnya, jikalau orang yg di salami tidak mendengarnya maka ia (orang yg mengucapkan salam) tidak mendapat kesunahan salam, dan bg orang yg di salami tidak wajib menjawab salamnya karena tidak terdengar salamnya.
Adapun minimal menjawab salam yg dpt menggugurkan kewajiban menjawab salam ialah mengangkat suaranya sekiranya orang yg mengucapkan salam pdnya dpt mendengar jawaban salamnya, jikalau jawaban salamnya tidak terdengar oleh orang yg mengucapkan salam maka tidak gugur kewajiban menjawab salamnya.
Di anjurkan bg orang yg mengucapkan salam mengangkat suaranya dgn suara yg dpt terdengar baik oleh orang yg di salami, jikalau ragu-ragu terdengar atau tidaknya oleh orang yg di salami maka tambahkan mengangkat suaranya dlm rangka utk berhati-hati dan memperjelas salamnya.
Untuk mengucapkan salam terhadap orang yg baru bangun dr tidurnya dan di sampingnya juga masih ada yg sedang tidur maka sunnah menurunkan atau merendahkan suaranya sekiranya terdengar oleh orang yg baru bangun tidur tersebut, dan tidak menjadikan orang yg sedang tidur terbangun sebab salamnya tersebut. Wallahu a’lam. [ Mujawib : Ust.Santri Kluyuran Bengi ] @saal
Referensi :
– Al-Adzkar, 219 :
فصل : وأقل السلام الذى يصير به مسلما مؤديا سنة السلام أن يرفع صوته بحيث يسمع المسلم عليه ،فإن لم يسمعه لم يكن آتيا بالسلام ،فلا يجب الرد عليه،وأقل ما يسقط به فرض رد السلام أن يرفع صوته بحيث يسمع المسلم ،فإن لم يسمعه لم يسقط عنه فرض الرد ،ذكرهما المتولى وغيره.
قلت : والمستحب أن يرفع صوته رفعا يسمعه به المسلم عليه او عليهم سماعا محققا،وإذا تشكك فى أنهم يسمعهم زاد فى رفعه،واحتاط واستظهر،أما إذا سلم على أيقظ عندهم نيام،فالسنة أن يخفض صوته بحيث يحصل سماع الأيقاظ ولا يستيقظ النيام .
روينا فى صحيح مسلم فى حديث المقداد رضى الله عنه الطويل قال :كنا نرفع للنبي صلى الله عليه وسلم نصيبه من اللبن،فيجئ من الليل فيسلم تسليما لا يوقظ نائما ويسمع اليقظان ،وجعل لا يجئ النوم ،وأما صاحابى فناما،فجاء النبى صلى الله عليه وسلم فسلم كما كان يسلم،والله أعلم.
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/1848898041799662/
www.fb.com/notes/2322681097754685/
Tags: #5572. #Dalam #Hati #Hukum #MENGUCAPKAN #MENJAWAB #Salam